Wagub Sulsel Tekankan Pentingnya Data Akurat untuk Tekan Kemiskinan

MAKASSAR, Kapitanews.com – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, memimpin rapat bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Sulsel yang didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) di Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Kamis (21/08/2025).

Pertemuan ini membahas langkah strategis memperkuat program pengentasan kemiskinan di Sulawesi Selatan dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas level pemerintahan, mulai dari desa, kabupaten, hingga provinsi.

banner 336x280

Tenaga Ahli JICA, Shintani Naoyuki, menegaskan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan harus didukung oleh data akurat.

Menurutnya, verifikasi rumah tangga miskin menjadi kunci agar program lebih tepat sasaran.

“Bantuan sebaiknya diarahkan untuk mendukung sektor produktif, bukan hanya berupa uang tunai,” jelas Shintani.

Ia juga menekankan agar pelatihan keterampilan masyarakat miskin dapat direncanakan sejak tingkat desa dengan memanfaatkan dana desa, sementara kabupaten dan provinsi berperan sebagai pendukung tambahan.

Wakil Gubernur Sulsel menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan komitmen Pemprov Sulsel memperkuat kerja sama dengan JICA.

“Pengentasan kemiskinan tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan data yang akurat, koordinasi yang baik, serta sinergi lintas sektor agar program benar-benar memberi dampak nyata,” tegas Fatmawati.

Ia juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi (Monev) agar setiap anggaran yang digunakan benar-benar bermanfaat.

“Kita ingin setiap rupiah yang dibelanjakan memberi manfaat nyata sehingga masyarakat bisa keluar dari jerat kemiskinan,” tambahnya.

Sejak awal 2000-an, JICA aktif mendukung pembangunan di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, mencakup ketahanan ekonomi, pengembangan wilayah, peningkatan kualitas SDM, infrastruktur konektivitas, serta adaptasi terhadap bencana dan perubahan iklim.

Hingga 2025, angka kemiskinan di Sulsel masih berada di level 8,6% atau sekitar 780 ribu jiwa, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 8,1%.

Konsentrasi terbesar berada di pedesaan, sehingga dibutuhkan strategi yang terintegrasi agar penanggulangan lebih cepat dan tepat sasaran.

Pertemuan ini menghasilkan kesepahaman bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan hanya dapat dicapai melalui kolaborasi nyata antar pemerintah desa, kabupaten, provinsi, serta mitra pembangunan internasional.

“Harapan kita, kerja sama ini benar-benar menghadirkan perubahan di lapangan, bukan hanya rencana di atas kertas. Dengan sinergi lintas level pemerintahan dan dukungan JICA, kita optimistis angka kemiskinan di Sulsel bisa turun lebih cepat,” pungkas Fatmawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *