Edukasi Pernikahan Dini Jadi Strategi PKK Makassar Perkuat Ketahanan Keluarga

MAKASSAR, Kapitanews.com – TP PKK Kota Makassar mengajak TP PKK Kecamatan Kepulauan Sangkarrang untuk memperkuat edukasi bahaya pernikahan dini serta memanfaatkan potensi sumber daya laut guna menurunkan angka stunting di wilayah kepulauan.

Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Kota Makassar yang digelar di Gedung PKK Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian SMEP TP PKK tahun 2025 setelah sebelumnya dilaksanakan di seluruh kecamatan se-Kota Makassar.

Pelaksanaan SMEP di Sangkarrang mencakup evaluasi terhadap 10 program pokok PKK, administrasi kelembagaan, serta inovasi kader dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat.

Salah satu sorotan utama adalah masih tingginya angka stunting di wilayah kepulauan.

Anggota Pokja IV TP PKK Kota Makassar, dr. Irma Kusuma, menyebut bahwa permasalahan stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga erat kaitannya dengan pernikahan dini.

“Stunting berdampak langsung pada kualitas generasi mendatang. Salah satu penyebabnya adalah pernikahan dini yang membuat calon ibu belum siap secara fisik maupun mental menghadapi kehamilan,” jelas dr. Irma.

Senada dengan itu, anggota Pokja I TP PKK Kota Makassar, Pusparida, menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat terkait risiko pernikahan di usia muda.

“Kami mendorong TP PKK Kecamatan Sangkarrang untuk lebih masif memberikan penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini. Edukasi ini penting agar masyarakat memahami bahwa kesiapan membangun keluarga harus didukung oleh kesehatan dan kematangan mental,” ujarnya.

Ketua Pokja III TP PKK Kota Makassar, Erika Novianti, turut menambahkan bahwa penurunan angka stunting di kepulauan bisa dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan laut yang melimpah sebagai sumber gizi utama.

“Sangkarrang dikenal sebagai penghasil ikan dengan kandungan omega tinggi. Jika dimanfaatkan dengan baik, hasil laut dapat menjadi solusi alami untuk menekan angka stunting,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Pokja II, Arifah Zainuddin, menyoroti pentingnya inovasi berbasis potensi lokal. Ia mendorong kader PKK untuk mengembangkan ekonomi produktif, seperti pengolahan hasil laut dan budidaya rumput laut, guna memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Sekretaris TP PKK Kota Makassar, Faridah Kadir, yang hadir mewakili Ketua TP PKK Kota Makassar, menegaskan bahwa SMEP menjadi wadah pembinaan untuk memperbaiki pelaksanaan program di seluruh kecamatan.

“Tujuan SMEP adalah memberikan masukan serta memperkuat sinergi antara TP PKK Kota dan kecamatan agar pelaksanaan program lebih efektif,” katanya.

Faridah juga memberikan apresiasi atas semangat para kader di wilayah kepulauan yang tetap aktif meski menghadapi keterbatasan geografis.

“Walau jauh di pulau, semangat ibu-ibu di sini luar biasa. Keikhlasan dan dedikasi mereka menjadi contoh nyata bagi kader PKK di seluruh Makassar,” tambahnya.

Ketua TP PKK Kecamatan Kepulauan Sangkarrang menyampaikan terima kasih atas pembinaan dan perhatian yang diberikan oleh TP PKK Kota Makassar.

Ia berkomitmen untuk terus memperkuat pelaksanaan program dan meningkatkan kapasitas kader di wilayah kepulauan.

“Masukan dan dukungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk lebih aktif melaksanakan 10 program pokok PKK serta membangun masyarakat kepulauan yang mandiri dan sejahtera,” ujarnya.

Dengan terlaksananya kegiatan di Sangkarrang, berakhir sudah seluruh rangkaian SMEP TP PKK Kota Makassar Tahun 2025 di 15 kecamatan se-Kota Makassar.